pelokalisasian psk di Jakarta
*Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan
jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan
seks untuk uang.
Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering
disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Ada pula pihak yang menganggap
pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat, namun toh dibutuhkan (evil
necessity).
Pelokalisasian PSK di Indonesia juga telah
tersebar di beberapa daerah di Indonesia ini diantaranya adalah
Surabaya(merupakan tempat psk terbesar
di asia tenggara),bogor,semarang
,malang,indramayu,bandung,jogjakarta.pemerintah daerah setempat bukan nya tanpa
pemikiran panjang mengalokalisasikan psk.adanya keuntungan dari
pengalokalisasian ini diantaranya seperti menekan penyebaran AIDS,dan PSK juga
tidak dikucilkan dengan adanya pengalokalisasian ini
Untuk Jakarta namapaknya pengalokalisasian
ini akan terjadi pula seperti yang dikatakan wagub dki Jakarta basuki cahya purnama
*
Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa
menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya (biasanya kaum laki-laki);
tanpa penyaluran itu, dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan
memperkosa kaum perempuan baik-baik.
Cukup
moderator
Misalnya PRO
Pelacuran sangat kompleks. Karena itu profesi yang
disebut-sebut tertua di dunia ini diatur sedemikian rupa dampaknya, dengan
melakukan lokalisasi. Kebijakan ini yang banyak ditempuh oleh berbagai negara
di dunia, termasuk di Indonesia pada beberapa daerah .(Pelokalisasian PSK di Indonesia juga telah tersebar di beberapa
daerah di Indonesia ini diantaranya adalah Surabaya(merupakan tempat psk terbesar di asia tenggara),bogor,semarang
,malang,indramayu,bandung,jogjakarta)
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama menyatakan ilokalisasi atau legalisasi prostitusi di
suatu kawasan di Ibu Kota.sebagaimana kita tahu bagi sebagian org prostitusi
merupakan sumber rezeki.
Sebagai contohdi negara lain :Di dunia internasional pengalokalisasian
juga terjadi diantaranya republic ceko.ceko merupakan tempat tujuan wisata seks
yang sangat terkenal,pemerintahnya pun telah melegalkan prostitusi di negaranya itu,semenjak ada pelokalisasian PSK
di republic ceko malah itu dapat menambah devisa negara,dan di Jakarta apabila
di alokasikan mungkin juga akan dapat
menambah devisa negara dan itu mendatangkan keuntungan untuk Indonesia.
Kebijakan lokalisasi bukan perkara yang simsalabim diputuskan
dalam sehari. Telah melalui pergulatan selama puluhan bahkan mungkin ratusan
tahun, terutama kajian segala segi dan dampakny
.Kalian team kontra jangan
seolah2 menutup mata "Persoalannya, jangan munafik, memangnya enggak ada,
prostitusi di DKI?"
ide lokalisasi dapat menjad isolusi untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS ,dengan adanya pelokalisasian pelacuran hanya berpusat di 1 tempat dan tidak terlalu menggangu masyarakat.
ide lokalisasi dapat menjad isolusi untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS ,dengan adanya pelokalisasian pelacuran hanya berpusat di 1 tempat dan tidak terlalu menggangu masyarakat.
lokalisasi PSK juga bagian dari bentuk rekayasa sosial,
antara lain untuk mengurangi dampak buruk para PSK yang menyebar tanpa kontrol,
termasuk kontrol penyakit. Apabila tidak dilokalisasikan dipastikan akan
kembali membuat para PSK kembali ke jalan-jalan, gang, persimpangan lampu
merah, dll. Tentu saja tanpa kontrol terhadap penyakit menular (sepilis, HIV,
AIDS, dll) sebagaimana layaknya di lokalisasi.
Bagaimana jadinya jika lokalisasi ditiadakan karena mengikuti standar moral pihak yang
mengharamkan. Ke mana para homo sapiens, yang memiliki standar moral tak
mempersoalkan pelacuran, mencari pelampiasan nafsu seksual pada PSK?.nah Ini
akan jadi masalah tentunya
Coba, apa yang membedakan orang yang bekerja dengan tangan
(kerajinan dll), dengan otak (ilmuwan dll), dengan kaki (pemain bola dll)
dibandingkan PSK yang bekerja dengan (maaf) vagina–sama-sama bekerja. PSK juga
berdagang (bekerja), yakni memperdagangkan vaginanya. Yang membedakan semua
jenis pekerjaan itu hanya kode moral.jadi menjadi PSK kan pilihan mereka dan
pemerinta hanya perlu mewadahi dengan mengalokalisasikan para PSK di Jakarta
ini
pengalaman Kota Jakarta yang pernah memiliki Lokalisasi dan
Resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak, di Jalan Kramat Jaya, Kelurahan Tugu,
Kecamatan Semper, Jakarta Utara. Lokres diresmikan Gubernur DKI waktu itu, Ali
Sadikin, berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No Ca. 7/1/13/1970. Penghuninya
berasal dari lokalisasi PSK liar di Planet Senen, Pejompongan, Tanah Abang,
Pela-pela, Binaria, Rawabangke Jatinegara dan daerah lain.
Lokres
Kramat Tunggak memang berhasil “meredam” aktivitas PSK di daerah lain karena
seluruh kegiatannya dilakukan di dalam “Istana Pagar Seng”. Jika tidak, mereka
akan ditangkap dengan alasan melakukan praktik prostitusi secara ilegal.
Para
penghuni Istana Pagar Seng seminggu sekali diwajibkan mengikuti berbagai
keterampilan seperti baca-tulis bagi yang buta huruf, menjahit, memasak, dan
kerajinan tangan
Kesimpulan: kami tetap setuju dengan adanya
lokalisasi ,Respon masyarakat sekitar terhadap lokalisasi prostitusi, beragam
ada yang setuju karena keberadaan lokalisasi prostitusi dapat memberikan
tambahan penghasilan utama bagi pedagang dan pihak yang menyewa rumah nya untuk
praktek prostitusi. Jika
lokalisasi tersedia, maka dinas kesehatan dapat dengan mudah bekerjasama dengan
psk melakukan kontrol atas penyakit2 seksual tersebut. maka dengan demikian
pencegahan dapat dilakukan
Kalo kita kontra
Pemaparan
*Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan
jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan
seks, untuk uang.
Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering
disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Ada pula pihak yang menganggap
pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat,
*Pelacur adalah profesi
yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Biasanya
pelayanan ini dalam bentuk menyewakan tubuhnya. Di kalangan masyarakat
Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual
tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat.
Senjata
Kementerian Sosial akan menutup sejumlah lokalisasi pekerja seks
komersial (PSK), dimulai dari Jawa Timur, termasuk lokalisasi besar Doli,
Surabaya. Penutupan ini ditargetkan tuntas akhir tahun 2013, yang akan disertai
pengentasan pekerjaan bagi para PSK, dimana mereka akan dialihkan dari pekerja
seks menjadi pedagang.
Di Jakarta lokres keramat tunggak .Jumlah PSK-nya juga
meningkat dari 300 menjadi 2.000 pada 1980 sampai 1990. Jumlah mucikarinya
bertambah dari 76 menjadi 258 pada periode yang sama. Kabarnya, Kramat Tunggak
merupakan kompleks prostitusi terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan Dolly
Surabaya, Sunan Kuning Semarang, dan Pasar Kembang Yogyakarta, bahkan
mengalahkan Patpong Bangkok.
Atas desakan pemuka
masyarakat dan ulama setempat, Gubernur DKI Sutiyoso menutup Lokres Kramat
Tunggak pada 31 Desember 1999. Dengan demikian, berakhirlah “Kekaisaran Pagar
Seng”
Pelokalisasiaan ini
dinyatakan gagal dan melenceng dari aturan agama,maka dari itu
Namun, perkembangan itu
salah satunya berdampak hal negatif. Seperti, menjamurnya tempat-tempat hiburan
malam yang menyuguhkan para pekerja seks komersial (PSK). Parahnya lagi, PSK
ini banyak yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SMP dan SMA.apakah anda
rela teman-teman kita saudara sebangsa setanah air harus menjual vagina nya
gara2 adanya lokalisasi ini
Para PSK kini, lanjut
Rokhuyun, didominasi oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Bahkan
yang paling mengkhawatirkan tak jarang dari para PSK yang terjaring razia
mengidap HIV/AIDS.
Dampak anak sekolah smp/sma
melacur
Dampak yang ditimbulkan bia seseorang bekerja
sebagai PSK (pekerja seks komersial) :
1. Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi
memandang nilainya sebagai seorang perempuan.
2. Stabilitas sosial pada dirinya akan terhambat,
karena masyarakat hanya akan selalu mencemooh dirinya.
3. Memberikan citra buruk bagi keluarga.
4. Mempermudah penyebaran penyakit menular
seksual, seperti penykit kelamin, sifilis, hepatitis B HIV/AIDS
Usaha Pemerintah
- Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi.
- Meregulasi undang-undang khusus tentang PSK.
-rehabilitasi
–seminar ke kalangan remaja
PSK Pekerjaan tak
bermoral
1) Pekerjaan ini identik dengan perzinahan yang merupakan
suatu kegiatan seks yang dianggap tidak bermoral oleh banyak agama
2) Perilaku seksual oleh masyarakat
dianggap sebagai kegiatan yang berkaitan dengan tugas reproduksi yang tidak
seharusnya digunakan secara bebas demi untuk memperoleh uang.
3) Pelacuran dianggap sebagai ancaman
terhadap kehidupan keluarga yang dibentuk melalui perkawinan dan melecehkan
nilai sakral perkawinan.
4) Kaum wanita membenci pelacuran karena
dianggap sebagai pecuri cinta dari laki-laki (suami) mereka sekaligus pencuri
hartanya.
Kesimpulan : sedangkan masyarakat yang tidak setuju
adanya praktek prostitusi lebih banyak memberikan dampak buruk keresahan karena
banyak di jumpai pelanggan dan PSK selain terjadinya perzinahan dan menimbukan
suara bising akibat kendaraan maupun musik yang di putar terlalu keras.
lokalisasi
ditutup, Yang jelas, jangan hanya memaksakan kehendak suatu kelompok atau
golongan untuk tetap ada lokalisasi ini.
Pikirkan juga solusi-solusinya, karena tanpa adanya solusi, prostitusi akan tetap
ada dan tidak pernah habis. Mereka para PSK
juga manusia dan ingin punya kehidupan yang layak. Jadi tetaplah mencari
solusi yang terbaik untuk semuanya agar kebijakan yang diambil dapat membuahkan
hasil yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar