Jumat, 24 Januari 2014

in my opinion about pelokalisasian psk di jakarta

pelokalisasian psk di Jakarta

*Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan seks untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat, namun toh dibutuhkan (evil necessity).
Pelokalisasian PSK di Indonesia juga telah tersebar di beberapa daerah di Indonesia ini diantaranya adalah Surabaya(merupakan tempat psk  terbesar di asia tenggara),bogor,semarang ,malang,indramayu,bandung,jogjakarta.pemerintah daerah setempat bukan nya tanpa pemikiran panjang mengalokalisasikan psk.adanya keuntungan dari pengalokalisasian ini diantaranya seperti menekan penyebaran AIDS,dan PSK juga tidak dikucilkan dengan adanya pengalokalisasian ini
Untuk Jakarta namapaknya pengalokalisasian ini akan terjadi pula seperti yang dikatakan wagub dki Jakarta basuki cahya purnama
* Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa kehadiran pelacuran bisa menyalurkan nafsu seksual pihak yang membutuhkannya (biasanya kaum laki-laki); tanpa penyaluran itu, dikhawatirkan para pelanggannya justru akan menyerang dan memperkosa kaum perempuan baik-baik.
Cukup moderator
Misalnya PRO
Pelacuran sangat kompleks. Karena itu profesi yang disebut-sebut tertua di dunia ini diatur sedemikian rupa dampaknya, dengan melakukan lokalisasi. Kebijakan ini yang banyak ditempuh oleh berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia pada beberapa daerah .(Pelokalisasian PSK di Indonesia juga telah tersebar di beberapa daerah di Indonesia ini diantaranya adalah Surabaya(merupakan tempat psk  terbesar di asia tenggara),bogor,semarang ,malang,indramayu,bandung,jogjakarta)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan ilokalisasi atau legalisasi prostitusi di suatu kawasan di Ibu Kota.sebagaimana kita tahu bagi sebagian org prostitusi merupakan sumber rezeki.
Sebagai contohdi negara lain  :Di dunia internasional pengalokalisasian juga terjadi diantaranya republic ceko.ceko merupakan tempat tujuan wisata seks yang sangat terkenal,pemerintahnya pun telah melegalkan prostitusi di  negaranya itu,semenjak ada pelokalisasian PSK di republic ceko malah itu dapat menambah devisa negara,dan di Jakarta apabila di alokasikan  mungkin juga akan dapat menambah devisa negara dan itu mendatangkan keuntungan untuk Indonesia.
Kebijakan lokalisasi bukan perkara yang simsalabim diputuskan dalam sehari. Telah melalui pergulatan selama puluhan bahkan mungkin ratusan tahun, terutama kajian segala segi dan dampakny
.Kalian team kontra jangan seolah2 menutup mata "Persoalannya, jangan munafik, memangnya enggak ada, prostitusi di DKI?"
ide lokalisasi dapat menjad i
solusi untuk menekan penyebaran virus HIV/AIDS ,dengan adanya pelokalisasian pelacuran hanya berpusat di 1 tempat dan tidak terlalu menggangu masyarakat.

lokalisasi PSK juga bagian dari bentuk rekayasa sosial, antara lain untuk mengurangi dampak buruk para PSK yang menyebar tanpa kontrol, termasuk kontrol penyakit. Apabila tidak dilokalisasikan dipastikan akan kembali membuat para PSK kembali ke jalan-jalan, gang, persimpangan lampu merah, dll. Tentu saja tanpa kontrol terhadap penyakit menular (sepilis, HIV, AIDS, dll) sebagaimana layaknya di lokalisasi.
Bagaimana jadinya jika lokalisasi ditiadakan  karena mengikuti standar moral pihak yang mengharamkan. Ke mana para homo sapiens, yang memiliki standar moral tak mempersoalkan pelacuran, mencari pelampiasan nafsu seksual pada PSK?.nah Ini akan jadi masalah tentunya
Coba, apa yang membedakan orang yang bekerja dengan tangan (kerajinan dll), dengan otak (ilmuwan dll), dengan kaki (pemain bola dll) dibandingkan PSK yang bekerja dengan (maaf) vagina–sama-sama bekerja. PSK juga berdagang (bekerja), yakni memperdagangkan vaginanya. Yang membedakan semua jenis pekerjaan itu hanya kode moral.jadi menjadi PSK kan pilihan mereka dan pemerinta hanya perlu mewadahi dengan mengalokalisasikan para PSK di Jakarta ini
pengalaman Kota Jakarta yang pernah memiliki Lokalisasi dan Resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak, di Jalan Kramat Jaya, Kelurahan Tugu, Kecamatan Semper, Jakarta Utara. Lokres diresmikan Gubernur DKI waktu itu, Ali Sadikin, berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No Ca. 7/1/13/1970. Penghuninya berasal dari lokalisasi PSK liar di Planet Senen, Pejompongan, Tanah Abang, Pela-pela, Binaria, Rawabangke Jatinegara dan daerah lain.
Lokres Kramat Tunggak memang berhasil “meredam” aktivitas PSK di daerah lain karena seluruh kegiatannya dilakukan di dalam “Istana Pagar Seng”. Jika tidak, mereka akan ditangkap dengan alasan melakukan praktik prostitusi secara ilegal.
Para penghuni Istana Pagar Seng seminggu sekali diwajibkan mengikuti berbagai keterampilan seperti baca-tulis bagi yang buta huruf, menjahit, memasak, dan kerajinan tangan

Kesimpulan: kami tetap setuju dengan adanya lokalisasi ,Respon masyarakat sekitar terhadap lokalisasi prostitusi, beragam ada yang setuju karena keberadaan  lokalisasi prostitusi dapat memberikan tambahan penghasilan utama bagi pedagang dan pihak yang menyewa rumah nya untuk praktek prostitusi. Jika lokalisasi tersedia, maka dinas kesehatan dapat dengan mudah bekerjasama dengan psk melakukan kontrol atas penyakit2 seksual tersebut. maka dengan demikian pencegahan dapat dilakukan





Kalo kita kontra

Pemaparan
*Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Ada pula pihak yang menganggap pelacuran sebagai sesuatu yang buruk, malah jahat,
*Pelacur adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan. Biasanya pelayanan ini dalam bentuk menyewakan tubuhnya. Di kalangan masyarakat Indonesia, pelacuran dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat. 
Senjata
Kementerian Sosial akan menutup sejumlah lokalisasi pekerja seks komersial (PSK), dimulai dari Jawa Timur, termasuk lokalisasi besar Doli, Surabaya. Penutupan ini ditargetkan tuntas akhir tahun 2013, yang akan disertai pengentasan pekerjaan bagi para PSK, dimana mereka akan dialihkan dari pekerja seks menjadi pedagang.
Di Jakarta  lokres keramat tunggak .Jumlah PSK-nya juga meningkat dari 300 menjadi 2.000 pada 1980 sampai 1990. Jumlah mucikarinya bertambah dari 76 menjadi 258 pada periode yang sama. Kabarnya, Kramat Tunggak merupakan kompleks prostitusi terbesar di Asia Tenggara, mengalahkan Dolly Surabaya, Sunan Kuning Semarang, dan Pasar Kembang Yogyakarta, bahkan mengalahkan Patpong Bangkok.
Atas desakan pemuka masyarakat dan ulama setempat, Gubernur DKI Sutiyoso menutup Lokres Kramat Tunggak pada 31 Desember 1999. Dengan demikian, berakhirlah “Kekaisaran Pagar Seng”
Pelokalisasiaan ini dinyatakan gagal dan melenceng dari aturan agama,maka dari itu
Namun, perkembangan itu salah satunya berdampak hal negatif. Seperti, menjamurnya tempat-tempat hiburan malam yang menyuguhkan para pekerja seks komersial (PSK). Parahnya lagi, PSK ini banyak yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SMP dan SMA.apakah anda rela teman-teman kita saudara sebangsa setanah air harus menjual vagina nya gara2 adanya lokalisasi ini
Para PSK kini, lanjut Rokhuyun, didominasi oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Bahkan yang paling mengkhawatirkan tak jarang dari para PSK yang terjaring razia mengidap HIV/AIDS.
Dampak anak sekolah smp/sma melacur
Dampak yang ditimbulkan bia seseorang bekerja sebagai PSK (pekerja seks komersial) :
1.      Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi memandang nilainya sebagai seorang perempuan.
2.      Stabilitas sosial pada dirinya akan terhambat, karena masyarakat hanya akan selalu mencemooh dirinya.
3.      Memberikan citra buruk bagi keluarga.
4.       Mempermudah penyebaran penyakit menular seksual, seperti  penykit kelamin, sifilis, hepatitis B HIV/AIDS

Usaha Pemerintah
-  Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi.
-  Meregulasi undang-undang khusus tentang PSK.
-rehabilitasi –seminar ke kalangan remaja
PSK Pekerjaan tak bermoral

1) Pekerjaan ini identik dengan perzinahan yang merupakan suatu kegiatan seks yang dianggap tidak bermoral oleh banyak agama
2) Perilaku seksual oleh masyarakat dianggap sebagai kegiatan yang berkaitan dengan tugas reproduksi yang tidak seharusnya digunakan secara bebas demi untuk memperoleh uang.
3) Pelacuran dianggap sebagai ancaman terhadap kehidupan keluarga yang dibentuk melalui perkawinan dan melecehkan nilai sakral perkawinan.
4) Kaum wanita membenci pelacuran karena dianggap sebagai pecuri cinta dari laki-laki (suami) mereka sekaligus pencuri hartanya.


Kesimpulan : sedangkan masyarakat yang tidak setuju adanya praktek prostitusi lebih banyak memberikan dampak buruk keresahan karena banyak di jumpai pelanggan dan PSK selain terjadinya perzinahan dan menimbukan suara bising akibat kendaraan maupun musik yang di putar terlalu keras.

 lokalisasi ditutup, Yang jelas, jangan hanya memaksakan kehendak suatu kelompok atau golongan untuk tetap ada  lokalisasi ini. Pikirkan juga solusi-solusinya, karena tanpa adanya solusi, prostitusi akan tetap ada dan tidak pernah habis. Mereka para PSK  juga manusia dan ingin punya kehidupan yang layak. Jadi tetaplah mencari solusi yang terbaik untuk semuanya agar kebijakan yang diambil dapat membuahkan hasil yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar